Haiii, apa kabar semuanya? Tetap semangat ya, meskipun dirumah saja. Kali ini emak akan sharing tentang pemeriksaan IVA yang wajib dilakukan setiap wanita. Agar kita dapat terdeteksi secara dini, jika Kanker Leher Rahim (Serviks) ditemukan dan dapat segera diobati. Beberapa waktu lalu, emak melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Duren Sawit - Jakarta Timur.
Di Indonesia sendiri ada dua jenis kanker terbanyak yang menyerang wanita yaitu Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim (Serviks). Maka penting sekali untuk kita mengetahui gejala, faktor resikonya, pencegahan serta deteksi dini dan tindak lanjutnya.
Kenali Lebih Dini Kanker Leher Rahim
Kanker Leher Rahim (Serviks) adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim, yang diduga kurang lebih 90% penyebabnya adalah HPV (Human Papilloma Virus). HPV mudah ditularkan melalui kontak seksual.
Faktor Resikonya
- Menikah atau melakukan hubungan seks di usia muda (< 18tahun)
- Berganti-ganti pasangan seks
- Melakukan hubungan seks dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan
- Merokok atau terpapar asap rokok (perokok pasif)
- Kurang menjaga kebersihan alat kelamin
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker
- Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul (IMS)
- Melahirkan banyak anak
- Adanya riwayat tes pap yang abnormal sebelumnya
- Penurunan kekebalan tubuh misalnya karena HIV/AIDS dan penggunaan obat-obatan kortikosteroid dalam jangka panjang
Gejala Kanker Leher Rahim
Pada stadium dini, seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Sehingga susah dikenali dengan cara biasa, namun kita perlu curiga apabila kita mengalami keputihan dan pendarahan sesudah sanggama (hubungan seks). Walaupun tidak selalu, hal tersebut juga merupakan gejala pada polip leher rahim atau radang leher rahim.
Dan pada tingkat lanjut, gejala yang sering terjadi yaitu ;
- Haid tidak teratur
- Nyeri panggul serta nyeri saat berhubungan seks
- Pendarahan tidak pada masa haid
- Pendarahan pada masa menopause
- Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan terkadang bercampur darah seperti nanah
Pencegahan Kanker Leher Rahim
Pencegahan utama Kanker Leher Rahim yaitu dengan melakukan vaksinasi HPV serta menghindari faktor risikonya seperti menghindari perilaku seksual berisiko terinfeksi HPV yaitu dengan tidak berganti-ganti pasangan seks dan tidak melakukan hubungan seks pada usia dini (kurang dari 18tahun). Juga menghindari asap rokok (aktif dan pasif) dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan IVA atau Pap Smear yang hasilnya positif.
Baca juga : Waspada Virus Corona
Deteksi Dini Dan Tindak Lanjutnya
Deteksi Kanker Leher Rahim dapat dilakukan dengan metode Pap Smear dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Nah, emak memilih pemeriksaan IVA karena pemeriksaan IVA ini sangat sederhana, murah, mudah, cepat dan tidak memerlukan sarana laboratorium sehingga hasilnya dapat diketahui secara langsung.
Pemeriksaan IVA dapat dilakukan di Puskesmas bahkan mobil keliling yang dilakukan oleh dokter umum dan bidan. Dengan cara mengoleskan secara langsung asam asetat/ cuka dapur encer (konsentrasi 3-5%) pada leher rahim. Hanya butuh waktu kurang lebih satu menit akan terlihat bercak putih bila terdapat perubahan pada sel (displasia), jika tidak terjadi perubahan tes ini akan di ulang setelah 5tahun kemudian.
Baca juga : Malnutrisi Ancaman Bagi Lansia
Jika setelah melakukan pemeriksaan IVA ditemukan kelainan, terlihat lesi warna putih dengan ukuran tidak melebihi besar kriotip. Maka dokter atau bidan akan melakukan tindakan krioterapi yang dapat dilakukan di Puskesmas. Bila bercak putih melebihi kriotip atau sampai ke liang senggama, maka petugas kesehatan akan merujuk ke rumah sakit untuk tindakan selanjutnya.
Apa sih KRIOTERAPI itu?
Krioterapi adalah tindakan pengobatan memakai alat krioterapi dengan cara pendinginan agar terjadi pembekuan untuk menghancurkan sel yang tidak normal. Setelah melakukan krioterapi, dokter akan menjadwalkan pemeriksaan ulang pada 1 bulan dan 6 bulan setelah tindakan.
Seperti yang sudah diinfokan diatas, emak melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas. Pemeriksaan IVA hanya dikenakan biaya sebesar Rp 30.000,- Alhamdulillah, hasil pemeriksaan IVA emak negatif (normal). Dan emak disarankan untuk mengulang kembali pemeriksaan IVA tahun mendatang. Jadi deteksi dini itu sangat penting, jangan sampai di tunda-tunda ya. Agar kalian bisa mengetahui kesehatan organ reproduksi diri sendiri.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian semua, salam sehat ♥️
- Leha Barqa -
Ketika mulai mengalami tanda-tanda alamgkah lebih baiknya langsung di cek ya mbak. Bahkan lebih baik jika kita cek rutin. Harganya juga terjangkau sekali cuma Rp30.000
ReplyDeleteIya benar sekali mbak, Alhamdulillah pemeriksaan IVA ini mudah dan cepat hasilnya dgn harga terjangkau.
DeleteAlhamdulillah hasil ya negarif ya Mak..semoga sehat selalu.
ReplyDeleteSaya sebenarnya belum pernah coba tes IVA ini sebenarnya. Sakit nggak sih Mak, saat dilakukan pemeriksaan gitu?
Alhamdulillah mbak, pemeriksaan IVA ini ga sakit kok mbak. Posisi kaki mengangkang ke atas seperti posisi akan melahirkan. Nanti dokter/bidan akan masukan cocor bebek untuk membuka mulut vagina lalu di tetes cairan yg rasanya dingin dan tunggu beberapa menit, selesai dan langsung kelihatan oleh dokter/bidan hasilnya.
DeleteSedih ya penyebabnya bisa diakibatkan dari status perokok pasif :( Aku kan sering tuh tanpa sengaja harus menghirup asap rokok di kendaraan umum ataupun di rumah. Tapi melihat gejalanya, aku masih haid teratur sesuai jadwal dan nggak ada gejala lainnya sih mba. Cuma nanti mau nyobain ah tes IVA di Puskesmas, soalnya ternyata cukup 30 ribu aja ya. Makasih mba infonya :)
ReplyDeleteIya bener mbak, kita nih tanpa disadari menjadi perokok pasif hiks. Alhamdulillah haid ku juga teratur sih mbak, tp ga ada salahnya untuk periksa. Alhamdulillah pemeriksaan IVA ini mudah dan cepat dgn harga terjangkau. Sama-sama mbak.
DeleteInformatif banget
ReplyDeleteSaya baru tau kalo bisa test iva di puskesmas
Puskesmas dekat rumah sangat komplit, menkes juga pernah kesini
Terima kasih Ambu
DeleteAlhamdulillah ya Ambu, di Puskesmas di fasilitasi dgn pemeriksaan IVA yg mudah dan cepat ini.
Terima kasih, Mbak informasinya. Penting sekali ya buat kita melakukan pemeriksaan dini secara berkala. Karena kanker bukan penyakit main-main, tapi saya memang belum banyak yang mengerti harus tes apa dan bagaimana. Informasi ini bisa sangat membantu yang lain supaya lebih peka dan sayang dengan tubuh sendiri, jadi, sejak dini bisa segera memeriksakan diri.
ReplyDeleteSama - sama mbak
DeleteDeteksi dini kanker leher Rahim bisa lewat papsmear, Mbak. Usg 4D juga bisa.
ReplyDeleteKalau krioterapy ini baru tahu malah.
Iya mbak, untuk Pap smear biaya mahal kami cari alternatif dengan biaya terjangkau kami ttp bisa cek kesehatan dan untuk Pap smear sendiri hasilnya TDK bisa langsung di ketahui Krn harus di cek terlebih dahulu di laboratorium. Makasih
DeleteTahun lalu kepengen ikut sayangnya lagi hamil mba. Dan tahun ini puskesmas lagi membatasi banget pasien yang datang. Kadang pasien gak diperiksa cuma dikasih obat aja. Buat yang sakit parah, dikasih surat rekomendasi.
ReplyDeleteMemang sih mbak, ga setiap Puskesmas menyediakan fasilitas pemeriksaan IVA ini. Akupun domisili di Tambun, dan melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Duren Sawit - Jakarta.
DeleteFaktor risiko nya cukup banyak juga nih mpok. Memang harus punya kesadaran cepat ya, biar lebih ketahuan dan penanganannya juga cepat dilakukan
ReplyDeleteIya bener banget fen.
DeleteSaya kira pemeriksaannya membutuhkan biaya yang besar ternyata nggak ya Mbak. Terjangkau banget nih kalau kita melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas.
ReplyDeleteIya mbak, Alhamdulillah terjangkau bgt nih pemeriksaan IVA ini
DeleteMbak aku juga rutin pemeriksaan IVA tiap setahun sekali karena usia sudah di atas 40 tahum. Hasilnya juga negatif. Semoga kita sehat selalu ya dan terhindar dari penyakit seperti kanker leher rahim ini
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak Dian, Aamiin Allahuma Aamiin, salam sehat mbak.
DeleteNovember lalu saya juga memberanikan diri tuk papsmear, awalnya takut banget tapi ternyata tidak semenakutkan itu. Alhamdulillah hasilnya baik. Tapi emang tetap disarankan tuk test lagi nantinya.
ReplyDeleteIbaratnya tak kenal maka tak sayang ya mbak, akupun awalnya takut. Salam sehat ya mbak.
Delete