Jalan-jalan ke Kota Semarang emang keren banget. Kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa ini memiliki segudang sejarah yang asyik untuk di explore, seperti Lawang Sewu, Kota Lama, Klenteng Sam Poo Kong, Simpang Lima dan masih banyak lagi. Untuk mengunjungi Kota Semarang, bisa saja di lakukan dengan waktu yang sangat singkat (1 hari penuh). Tapi emak tidak rela kalau harus terburu-buru, namanya juga refreshing jadi ya harus dinikmati banget.
Ini perjalanan emak awal tahun 2019, tepatnya bulan Januari. Perjalanan ini sebagai reward untuk emak sendiri yang lahir di bulan Januari, yeayyy. Meskipun hujan sangat deras emak tetap semangat 45 menuju stasiun Pasar Senen. Kereta api yang emak tumpangi berangkat pada pukul 23.00wib, perjalanan ini memakan waktu lebih kurang 7jam. Meskipun emak menggunakan kereta api kelas ekonomi tapi nyaman banget loh. Setiap gerbong di fasilitasi dengan AC, gerbong dan toilet juga bersih dan yang terpenting ada colokan stopkontak jadi gawai emak tetep on selalu 😁.
Sekitar pukul 06.30wib emak sudah tiba di stasiun Poncol - Semarang. Karena perut sudah memberikan kode krucuk-krucuk alias lapar, emak bersama keluarga langsung mencari warung makan di sekitaran stasiun. Soto ayam Pak Din di jalan Tanjung menjadi pilihan sarapan keluarga emak, tunggu review di coretan emak berikutnya ya.
Melanjutkan perjalanan menuju ke hotel tanpa harus menunggu lama gocar yang emak pesan sudah siap mengantarkan kami. Setibanya di hotel, emak langsung check in dengan proses yang cepat sekali karena sebelumnya emak sudah booking hotel melalui aplikasi. POP Hotel Pemuda Semarang berlokasi di daerah Sekayu, Semarang Tengah. Emak memilih hotel ini karena lokasinya yang strategis, dekat dengan Lawang Sewu dan DP Mall.
Setelah meletakkan tas ransel dan membersihkan diri kami pun mulai explore Kota Semarang. Destinasi pertama emak yaitu Lawang Sewu, cukup 5menit dengan berjalan kaki kami sampai di Lawang Sewu.
Lawang Sewu merupakan salah satu ikon paling terkenal Kota Semarang. Bangunan kuno berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang sekarang menjadi PT Kereta Api Indonesia. Sesuai namanya Lawang Sewu konon katanya memiliki seribu pintu di dalamnya. Meskipun kenyataannya jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang didesain tinggi dan lebar sebagai ciri khas Negara Kincir Angin, sehingga sering dianggap sebagai pintu (lawang).
Selain berkeliling melihat pintu dan jendela, wawasan emak juga bertambah. Di sini emak dapat menyaksikan video yang menceritakan sejarah pembuatan kereta api. Berbagai macam gerbong dan lokomotif juga turut mewarnai keindahan Lawang Sewu ini. Di lantai dua terdapat kaca mozaik yang menghiasi menara Lawang Sewu. Kaca ini mengisahkan Lawang Sewu yang menjadi kantor perkereta-apian terbesar di Indonesia pada masa itu.
Objek wisata bersejarah ini buka setiap hari, mulai pukul 07.00wib hingga pukul 21.00wib. Harga tiket masuk ke Lawang Sewu ini Rp 5.000,- untuk pelajar dan anak-anak Rp 10.000,- untuk dewasa. Sedangkan untuk pengunjung yang ingin masuk ruangan bawah tanah harus merogoh kocek sebesar Rp 30.000,-. Di sini juga ada jasa guide yang akan mengantar pengunjung untuk berkeliling dan memberi informasi tentang sejarah Lawang Sewu, umumnya pengunjung memberi uang tips Rp 30.000,- tapi tergantung kalian sih mo kasih berapa yang terpenting kalian ikhlas ya.
Yuhuuu, ternyata Lawang Sewu lokasinya berada di depan bundaran Tugu Muda jadi emak bisa sekalian narsis deh. Setelah puas berkeliling menelusuri Lawang Sewu, emak kembali ke hotel untuk beristirahat agar nanti malam emak bisa kongkow di Simpang Lima. Tapi sayangnya, sore sampai malam hari Kota Semarang di guyur hujan. Hmmm malam ini emak gagal ke Simpang Lima, karena hotel POP dekat dengan DP Mall yo weslah emak ngemoll saja.
Kota Lama Semarang
Pagi ini emak dan keluarga sudah siap explore Kota Lama. Dengan di antar gocar menuju ke Kota Lama, emak menikmati lalu lintas yang masih sepi di Kota Semarang. Kawasan Kota Lama ini dekat dengan stasiun Tawang - Semarang. Ketika kami tiba suasana Kota Lama masih lengang, mungkin dikarenakan masih pagi jadi kami bisa leluasa berfoto di kawasan Kota Lama ini.
Di kawasan Kota Lama ini terdapat deretan bangunan tua peninggalan jaman penjajahan Belanda, seperti ;
- Gedung Marba letaknya tepat di depan Taman Srigunting dengan arsitekturnya yang sangat unik.
- Taman Srigunting merupakan meeting point di Kota Lama. Ada banyak properti semacam sepeda, vespa dan masih banyak lagi tersedia di Taman Srigunting ini.
- Gereja Blenduk merupakan icon Kota Semarang. Gereja ini mempunyai atap yang sangat unik Blenduk yang berarti menggelembung.
- Pasar Sentiling adalah pasar yang menjual barang-barang jadul, lokasinya dekat dengan Taman Srigunting.
- Gedung Mandiri Gelatik, salah satu gedung cagar budaya yang berubah fungsi menjadi kantor Bank Mandiri.
- Lorong di sebelah Keris Cafe, ini tempat paling instagramable di kawasan Kota Lama ini. Dan masih banyak tempat lain yang tetap mempertahankan arsitektur kolonialnya.
Lorong samping Keris Cafe (dok. FB Jaran Alas) |
Baiknya waktu yang tepat untuk mengunjungi Kota Lama ini adalah sore hari, suasana unik khas Semarang kuno jauh lebih terlihat. Tapi karena emak ke Kota Semarang pada musim hujan, sudah dapat dipastikan jika menjelang sore hari akan turun hujan. Jadilah emak pagi-pagi sudah on the way ke Kota Lama.
Sebelum emak lanjut ke destinasi berikutnya, emak icip-icip nasi goreng babat Pak Karmin. Lokasi nasi goreng babat ini dekat Jembatan Mberok Kota Lama Semarang. Rasa nasi goreng babat Pak Karmin ini maknyus tapi emak masih kepingin icip-icip lumpia nih. Biar timbangan emak kekanannya tidak terlalu banyak alias over, kami berjalan kaki menuju Lumpia Gang Lombok. Dengan menelusuri pinggiran kali mberok, kami menemukan Klenteng Tay Kak Air yang merupakan klenteng tertua di Kota Semarang. Lokasi klenteng ini berseberangan dengan warung Loenpia Gang Lombok. Julukan Semarang "Kota Lumpia" ternyata berasal dari warung kecil di Gang Lombok ini loh. Setelah puas icip-icip lumpia yang legend ini, kami lanjut ke Klenteng Sam Poo Kong.
Klenteng Sam Poo Kong
Klenteng Sam Poo Kong merupakan bangunan kuil bersejarah di Semarang. Dahulu sebelum dibangun klenteng, tempat ini merupakan persinggahan Laksamana Cheng Ho (seorang pelaut dan penjelajah asal Tiongkok yang beragama Islam). Didalam klenteng ini juga terdapat patung Laksamana Cheng Ho setinggi 10meter yang merupakan patung tertinggi se-Asia Tenggara. Saat ini Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat ibadah warga Tionghoa serta menjadi tempat wisata yang bisa di kunjungi oleh siapa saja.
Harga tiket masuk Klenteng Sam Poo Kong ;
Weekday :
Masuk area wisata
Dewasa : Rp 7.000,-
Anak-anak : Rp 5.000,-
Turis asing : Rp 10.000,-
Turis asing anak-anak : Rp 7.000,-
Masuk area sembahyang
Dewasa : Rp 27.000,-
Anak-anak : Rp 15.000,-
Turis asing : Rp 40.000,-
Turis asing anak-anak : Rp 25.000,-
Weekend :
Masuk area wisata
Dewasa : Rp 10.000,-
Anak-anak : Rp 8.000,-
Turis asing : Rp 15.000,-
Turis asing anak-anak : Rp 8.000,-
Masuk area sembahyang
Dewasa : Rp 28.000,-
Anak-anak : Rp 15.000,-
Turis asing : Rp 45.000,-
Turis asing anak-anak : Rp 28.000,-
Pengunjung yang datang untuk berdoa (sembahyang), uang tiket masuk akan dikembalikan sesuai S&K yang berlaku. Klenteng Sam Poo Kong ini buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00wib. ohhh ya dengan merogoh kocek Rp 100.000,- kalian juga bisa loh menyewa pakaian khas China.
Setelah puas berkeliling Klenteng Sam Poo Kong, emak akan melanjutkan ke destinasi berikutnya Vihara Buddhagaya Watugong. Tapi hujan mulai turun, kami langsung menepi ke klenteng untuk berteduh. Perut sudah memberi sinyal krucuk-krucuk alias lapar. Setelah menunggu lama hujan pun mulai reda meninggalkan gerimis saja. Kami langsung meluncur ke warung makan yang dekat dengan klenteng. Nasi gudeg koyor Bu Yanti menjadi obat kami di kala lapar, alhamdulilah rasanya cucok sekali dengan selera emak. Planning emak untuk menuju ke Vihara Buddhagaya Watugong gagal karena jarak tempuh lumayan jauh dan hari sudah petang. Maka emak kembali ke hotel, dengan harapan nanti malam cerah agar emak bisa kongkow di Simpang Lima.
Ternyata hujan kembali turun seakan belum merestui emak untuk main ke Simpang Lima. Padahal ini malam terakhir di Kota Semarang, esok pagi emak akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan akomodasi kereta api. Tetapi terbayar sudah rasa keingintahuan emak tentang Kota Semarang yang melegenda ini. Sampai jumpa di coretan emak berikutnya karena perjalanan hidup yang indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri.
Salam My Trip My Adventure 👌😉
Ternyata hujan kembali turun seakan belum merestui emak untuk main ke Simpang Lima. Padahal ini malam terakhir di Kota Semarang, esok pagi emak akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan akomodasi kereta api. Tetapi terbayar sudah rasa keingintahuan emak tentang Kota Semarang yang melegenda ini. Sampai jumpa di coretan emak berikutnya karena perjalanan hidup yang indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri.
Salam My Trip My Adventure 👌😉
- Leha Barqa -
Wow, toss yuk, Mbak Leha! Kita sama2 punya cerita tentang Lawang Sewu hehehe. Aku pas liburan lebaran lalu mampir ke sini loh, pas puasa pula hihih. Ada gerai CFC kan di dalamnya wkwkwk nelen ludah doang :D Aku sewa guide dan dia foto2in aku sekeluarga, puas banget deh. Sayangnya aku ga sempat berkunjung ke Kota Lama karena keburu cuuuzz ke Malang dll. Nice story, emak Leha :D
ReplyDeleteBalik lagi mbak Nurul ke Semarang, biar bisa jelajahi semua nya. Maacih ya mbak Nurul 😘
DeleteDari dulu saya pingin ke semarang dan city tour tapi gak kesampean.palingan biasanya ke semarang cuma numpang lewat aja.
ReplyDeleteSempetin mampir ke Semarang mas, krn obyek wisatanya ga akan terlupakan.
Deletetenag saja akhri desember aku juga mau ke semarang
ReplyDeleteAsyikkk tahun baruan di Semarang ya mbak.
DeleteTiap pulang kampung selalu lewat sini . Tapi belum pernah sekalipun main ke Sam Poo Kong. Kapan kapan emang harus sengaja mampir mbak.
ReplyDeleteSiap mbak, dari niat yg kuat pasti kesampaian.
DeleteDari 3 destinasi yang di kunjungi, saya belum mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong di karenakan waktu yang sudah mepet. besok harus di ulangi, jadi ingin mencoba liburan pakai kereta ke semarang
ReplyDeleteWah ke Semarang pake kereta api asyik bgt, harus ada planning khusus biar bisa explore semua ya mas.
DeleteSudah lama banget ke Semarang. Kini sepertinya sudah berubah banyak, apalagi daerah Kota tuanya, ya.
ReplyDeleteIya mbak, penataan nya skrg lebih baik dan fasilitas nya sangat menunjang.
DeleteKalau ke Semarang itu memang wajib ya, mengunjungi Lawang Sewu. Tempatnya memang cantik, cocok untuk foto-foto. Btw, saya sudah lama nggak ke Kota Tua Semarang. Jadi pengin balik ke sana lagi.
ReplyDeleteIya setuju bgt, Lawang Sewu memang instagramable mbak. Ayok balik ke Semarang, Kota Lama skrg penataan nya lebih baik.
DeleteAku blm pernah masuk ke ruang bawah tanannya. Pasti serem bgt ya... trip semarangnya asyik jg ya mba...
ReplyDeleteTost mbak, aku mungkin ga berani masuk ruang bawah tanah. Jalan2 ke Semarang pasti asyik mbak.
DeleteAku baru sekali ke Semarang yang buat explore, biasanya cuma numpang lewat pas mudik. Yang paling berkesan buatku tentu saja adalah Lawang Sewu, apalagi ruang bawah tanahnya. Ngeri-ngeri sedap.
ReplyDeleteWalah aku malah ga berani mbak ke ruang tanah. Bener2 ngeri-ngeri sedap ya.
DeleteAh pengen ke Kota Lama Semarang yang katanya makin kece. Terakhir ke sana 2016 lalu.
ReplyDeleteIya mbak, kece bgt ya serasa ada di negara Belanda.
DeleteBeberapakali ada urusan kerjaan di semarang. Tapi belum prnh mengkhususkan diri buat traveling. Harus balik lagi neh aku ke semarang heheheh
ReplyDeleteBalik lagi dong mbak, Explore semua sudut Kota Semarang.
DeleteYah, sayang banget ya hujan melulu.
ReplyDeleteDi Semarang, aku juga kagum sama Masjid Agung Jawa Tengah yang besar banget. Sempat main ke sana juga, nggak?
Aku blm sempat ke Masjid Agung nih mas, masih pengen balik lagi ke Semarang Krn blm semua nya di jelajahi.
DeleteJadi emak di Lawang Sewu pake jasa tour guide nggak? Waduh sayang banget gak sempet ke Vihara Watugong, padahal bagus banget lho. Masjid Agung Jawa Tengah juga keren, mak!
ReplyDeleteNah itu dia mas, tau ada tour guide nya pas lg istirahat di bawah pohon mangga. Jd aku ga pake tour guide hanya ngobrol2 ajh sama bapak tour guide nya. Iya nih pankapan emak mo balik lagi ke Semarang Krn blm semua di jelajahi.
DeleteTerakhir ke Semarang, Kota Tua lagi direnov, jadi trotoir masih dibongkar. Tapi udh kelihatan sih bakalan bagus. Banyak tempat buat ngopi & hang-out. Kayaknya sore ke malam pasti bagus juga.
ReplyDeleteMakasih sharingnya...
Iya mbak, ke Kota Lama bagusnya sore dan malam hari. Sama2 ya mbak.
Deletewah pas banget nih aku mau ke Semarang, aku nyontek yah tempat2 yang dikunjungi saat di semarang.
ReplyDeleteSilakan mbak dengan senang hati, emak tambahin yg mesti di kunjungi Mesjid Agung juga ya mbak.
DeleteLawang Sewu memang memikat ya, walau bulu kuduk rada berdiri di beberapa spot, cuman memang megang banget gedung ini, banyak tempat berfoto keren
ReplyDeleteKl emak memang menghindari tempat2 yg sepi, Krn rada2 ngeri hehehehe. Iya Lawang Sewu spot2 fotonya instagramable ya.
DeleteWah nyesel aku gak sempat jelajah Kota Lama pas ke Semarang tempo hari
ReplyDeleteHanya sempat ke Sam Poo Kong dan Lawang Sewu aja
Ternyata masih banyak tempat cantik di Semarang yang bisa diekplore deh
Balik lagi Bu ke Semarang, di jelajahi semua sudut Kota Semarang.
Deleteaduh jadi pengen jjs semarang nih
ReplyDeleteAyok mbak, Kota Semarang tempat yg asyik buat di explore.
DeleteWah gagal ke Simpang Lima kmrn? Itu tandanya, harus datang lagi ke Semarang..hehe..
ReplyDeleteNah bener bgt mbak, kode harus balik lagi Krn blm semua di jelajahi ya.
Delete