Tripku kali ini ke Jogja bersama keluarga. Pantai sekitar Gunungkidul dan Hutan Pinus Pengger - Bantul menjadi destinasi kami. Aku tertarik dengan pantai sekitar Gunungkidul karena pantai - pantai disana begitu eksotik dan tiap pantai mempunyai keunikan tersendiri.
Baca juga : Ayo ke Transera Waterpark Bekasi
Obyek Wisata Pantai Drini
Salah satunya yaitu Pantai Drini, Pantai Drini berlokasi di Desa Banjarejo Kecamatan Tanjungsari - Gunungkidul. Waktu tempuh sekitar 2 -3 jam dari pusat Kota Jogja dengan harga tiket masuk Rp 10.000,- /orang. Harga retribusi tersebut dapat digunakan untuk beberapa pantai yang lokasinya berdekatan dengan pantai drini. Sesampainya dilokasi dikenakan biaya tambahan untuk parkir kendaraan roda empat sebesar Rp 10.000,- dan untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 5.000,-.
Pantai Drini |
Pantai Drini sedikit terpencil membuat pantai ini tak seramai Pantai Indrayanti. Nah justru kami merasa senang, karena kami serasa berada di pantai pribadi hehehe. Dan di pantai ini terdapat pulau karang kecil terlihat sangat unik. Masyarakat sekitar menamakan pulau ini, Pulau Drini. Sehingga pantainya di sebut pantai drini. Dengan membayar Rp 2.000,- hingga Rp 5.000,- kalian bisa menikmati pemandangan laut luas dari atas pulau drini dengan menaiki anak tangga yang sudah disediakan.
Kano, Pantai Drini |
Pantai Drini memiliki hamparan pasir putih yang lembut dengan dihiasi pemandangan batu karang khas Gunungkidul yang eksotik dan cocok untuk tempat bermain pasir, bermain air, berenang hingga menangkap ikan kecil. Airnya yang jernih dan tenang membuat aku bisa melihat rumput laut, batu karang dan biota laut lainnya. Di sini juga ada penyewaan kano (perahu karet) dengan tarif Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- (tergantung nawarnya ya) dan kalian bisa gunakan sepuasnya alias bebas.
Pantai Drini |
Capek bermain aku beristirahat di gazebo yang sudah di sediakan. Sambil menikmati semilir angin dan deburan ombak aku menyantap mie instan rebus dan segelas teh manis hangat yang aku pesan di warung sekitar gazebo. Sebelum lanjut ke pantai berikutnya, kami terlebih dulu membersihkan diri di kamar mandi sekitar gazebo dengan merogoh kocek Rp 5.000,- /orang.
Pantai Drini |
Obyek Wisata Pantai Nguyahan
Pantai berikutnya yaitu Pantai Nguyahan. Berlokasi di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Gunungkidul. Waktu tempuh 35menit dari pantai drini, dengan harga tiket masuk Rp 5.000/orang. Di tambah biaya parkir kendaraan roda empat sebesar Rp 10.000,- dan untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 5.000,- . Pantai ini berdekatan dengan Pantai Ngobaran, jadi jalur menuju kedua pantai ini sama.
Pantai Nguyahan |
Kami memilih Pantai Nguyahan karena pantai ini masih sangat alami dan belum banyak wisatawan yang mengetahui pantai nguyahan ini. Ketika kami tiba di sini, air laut sedang surut jadi aku bisa sedikit ke tengah untuk bermain air dan melihat biota laut seperti ikan, bintang laut hingga bulu babi yang terjebak di sela - sela karang. Pantai ini berpasir putih dan lembut sehingga ketika berjalan di pantai aku merasa aman dan nyaman meskipun tanpa alas kaki.
Bulu Babi |
Pantai Nguyahan |
Baca juga : Jalan - Jalan ke Kota Malang
Mengapa di namakan Nguyahan?
Konon semasa zaman Belanda pantai ini digunakan sebagai tempat pembuatan garam. Yang dalam bahasa Jawa di sebut Uyah dan mulai saat itu hingga sekarang pantai ini di kenal dengan nama Pantai Nguyahan. Berbeda dengan Pantai Ngobaran yang sangat terkenal dengan multikultural dan aroma mistisnya.
Pantai Nguyahan |
Ohhh ya sebelum sampai di Pantai Nguyahan kami mampir ke Pantai Ngrenehan. Di pantai Ngrenehan banyak deretan warung-warung makan dan terdapat Tempat Pelelangan Ikan. Masyarakat menyebut pantai ini sebagai Pantai Nelayan. Sudah di pastikan kalian bisa menikmati beragam olahan hasil laut yang masih segar. Dan kami pun menikmatinya, kepiting, udang, cumi, ikan semua masih segar dan tak ketinggalan menikmati segarnya air kelapa.
Menu Seafood Pantai Ngrenehan |
Obyek Wisata Hutan Pinus Pengger
Kami menempuh perjalanan sekitar 1 jam 33menit dari Pantai Nguyahan menuju ke Hutan Pinus ini. Hutan Pinus Pengger berlokasi di Sendangsari, Desa Terong Kec Dlingo - Bantul. Tempat ini mudah di jangkau karena letaknya dipinggir jalan Pathuk Dlingo.
Waktu tempuh sekitar 1,5 jam hingga 2 jam dari pusat Kota Jogja. Harga tiket masuk ke Hutan Pinus Pengger Rp 3.000,- /orang. Untuk parkir kendaraan roda empat sebesar Rp 5.000,- dan untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 2.000,-. Obyek wisata Hutan Pinus Pengger ini buka jam 06.00 sampai jam 24.00WIB.
Baca juga : Curug Ciherang
Hutan Pinus Pengger |
Kami benar - benar menikmati sejuknya udara dan suasana asri alami hutan pinus ini. Harum aroma getah pinus menyambut kami. Aku berjalan mengelilingi area hutan melewati anak tangga yang terbuat dari tanah. Mencari spot - spot foto yang instagramable bertemakan alam.
Didalam Hutan Pinus Pengger ini, terdapat beberapa karya seni yang dibuat oleh seorang seniman bernama Wisnu Ajitama. Beliau memanfaatkan tumbuhan ilalang liar untuk dibuat menjadi karya seni.
Land art yang dibuat dari jalinan rating tanaman saliara yang lentur ini memiliki makna yang mendalam dan saling berkesinambungan.
Di sini ada 6 karya land art dan diberi nama :
Asuma Padukarasa
Sabrang Anindha
Marmati
Pancawarna
Cetha Abhipraya
Reresik Jagat
Land art pertama yang aku jumpai adalah Asuma Padukarasa. Bentuknya seperti gapura, karya ini seolah menjadi pintu gerbang untuk menyambut kedatangan wisatawan.
Baca juga : Wahana Seru 'Mola-Mola Jet Spinner'
Asuma Padukarasa |
Aku melanjutkan perjalanan menjumpai land art kedua Sabrang Anindha artinya untuk peduli kepada sesama.
Marmati land art ketiga berpesan agar semua manusia mengingat akan kematian.
Sabrang Anindha |
Land art keempat Pancawarna ikon dengan bentuk tangan raksasa mempunyai makna agar manusia melindungi elemen - elemen alam untuk anak cucu.
Pancawarna |
Cetha Abhipraya land art kelima yang berbentuk dasar tumpeng berpesan agar manusia bersungguh-sungguh menuntut dan dermawan membagi ilmu.
Land art terakhir Reresik Jagat yang berbentuk dasar sapu, mengingatkan manusia untuk selalu menjaga kebersihan alam dan isinya.
Cetha Abhipraya |
Semua hasil land art Wisnu Ajitama menjadi spot - spot foto idola para traveler termasuk aku hihihihi. Beliau berharap, selain untuk meningkatkan daya tarik obyek wisata Hutan Pinus Pengger. Juga bisa mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga alam.
Ohhh ya waktu yang tepat untuk berfoto di spot - spot ini ketika malam hari, hasilnya akan lebih bagus. Karena spot foto di Pancawarna, Cetha Abhipraya, Jembatan Reresik Jagat menampilkan latar belakang landscape Kota Jogja di malam hari membuat foto yang di hasilkan lebih keren.
- Leha Barqa -
Pemandangannya bagus banget mak leha jadi pngen ikutan ksana juga nih mau liat pantai2nya
ReplyDeleteYa Bu pemandangan pantai Gunungkidul kece dahhh, pasir putih, air'y juga bening bgt. Di schedule kan Bu pas liburan ke Jawa
DeleteJadi pengen ke Jogja lagiiii, belum nyicipin pantai-pantai Jogjaaa. Penasaran juga sama land art nya Mba.
ReplyDeleteKalo ke Jogja jgn lupa mbak main main ke pantai Gunungkidul, kita bisa ke beberapa pantai sekali jalan Krn pantai pantai nya bertetangga hihihi, biaya juga murah cuma ya ke sana nya ajh yang jauh.
DeleteHutan Pinus untuk land art nya lebih bagus lagi ke sana nya malam hari mbak, hasil foto nya lebih keren. Ohhh ya saya lupa nyantumi jd setiap spot foto kl di malam hari (wisata malam) itu kena biaya sekitar Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,- karena untuk lampu - lampu penerangan di land art itu mbak, happy traveling mbak
Wahh ternyata banyak banget tempat yang bisa dikunjungi di Jogja ya
ReplyDeleteYa kakak, Jogja raja nya obyek wisata. Yuk ke Jogja kak
DeleteWah, pantai-pantai di Jogja memang keren. Jadi pengin jalan-jalan ke Jogja lagi.
ReplyDeletePastinya Jogja ngangenin ya kak
Delete