Anak adalah amanah, titipan dari Allah SWT kepada pasangan suami istri (pasutri). Memiliki anak memang impian setiap pasutri, sebagai penyempurna kebahagiaan dalam berumah tangga. Lebih dari 90% pasutri belum dikaruniai anak setelah setahun menikah.
Seringnya mendengar pertanyaan-pertanyaan, "Kapan punya anak?", "Kok ga hamil-hamil sih?", "Jangan-jangan kamu mandul kali!" dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terkadang membuat wanita terkena beban mental. Seperti yang disampaikan Grace Tahir saat acara talkshow di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) yang merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta, Tangerang, Bogor, Surabaya dan Bandung.
Saya pernah punya depresi selama setahun, hingga tidak bisa tidur dan ketakutan, takut meninggal dan tidak bisa tenang.
Kendala untuk mendapatkan buah hati bisa disebabkan karena faktor kesuburan. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya masa subur saat merencanakan kehamilan, bisa menjadi penyebab susah hamil. Tingkat kesuburan seseorang perlu diperiksa saat pasutri kesulitan untuk bereproduksi secara alami. Ingat, kesuburan bukan hanya masalah kesehatan wanita saja tetapi juga pria.
Belum memiliki keturunan itu bukan kesalahan wanita. Itu hal yang harus dicari tahu penyebabnya oleh pasangan suami istri secara bersama-sama,
kata dr. Malvin Emeraldi Sp. OG(K)FER,
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Subspesialis Fertilitas & Hormon Reproduksi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) disela-sela acara talkshow "PCOS, Masih Mungkinkah untuk Hamil Alami?"
Pada akhir pekan lalu (3/12) emak berkesempatan hadir di acara talkshow yang berlangsung di Auditorium Tower 1 lantai 10 Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Acara ini terselenggara atas kerjasama Mayapada Hospital dengan Danpac Pharma (holding company Ovutest), dan Everest Media.
Selain dr. Malvin Emeraldi Sp. OG(K)FER sebagai narasumber, Grace Tahir selaku Direktur Mayapada Hospital dan Co-Founder Everest Media juga hadir di talkshow ini. Beliau sharing tentang perjuangannya untuk mendapatkan anak kedua. Serta Chery Lim selaku Product Manager Ovutest pun turut hadir di talkshow "PCOS, Masih Mungkinkah untuk Hamil Alami?"
Talkshow PCOS, Masih Mungkinkah untuk Hamil Alami?
Mengawali talkshow "PCOS, Masih Mungkinkah untuk Hamil Alami?" ini dr. Malvin menjelaskan terlebih dahulu apa itu PCOS.
PCOS adalah Sindrom Ovarium Polikistik atau Stein-Leventhal Syndrome, suatu kelainan pada wanita yang ditandai dengan adanya hiperandrogenisme dengan anovulasi kronik dan tidak disertai dengan kelainan pada kelenjar adrenal maupun kelenjar hipofisis. Wanita yang mengalami PCOS ini menjadi infertil (tidak subur), karena tidak ada sel telur yang matang, sehingga tidak terjadi pertemuan sperma dengan sel telur.
Secara global menurut data epidemiologi, sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome/PCOS diperkirakan dialami oleh lebih dari 116 juta atau sekitar 3.4% wanita di seluruh dunia. PCOS diperkirakan merupakan penyakit metabolik yang paling sering dialami wanita usia subur.
Sedangkan di Indonesia sendiri, belum ada data resmi mengenai prevalensi nasional sindrom ovarium polikistik (PCOS). Dalam sebuah studi di RS Cipto Mangunkusumo, diidentifikasi 105 pasien dengan PCOS. Dari jumlah tersebut, 94,2% pasien mengeluhkan oligo atau amenore, dan 32,4% mengalami hirsutisme. Mayoritas pasien PCOS sebanyak 45,7% berada dalam rentang usia 26 - 30 tahun.
Gejala klinis wanita yang mengalami sindrom PCOS, seperti ;
- Amenorrhea/Oligomenorhea (menstruasi yang tidak teratur)
- Gambaran ovarium polikistik
- Hiperandrogenisme klinik/laboratorium
Seorang wanita didiagnosis PCOS jika memiliki dua atau tiga gejala klinis di atas, dan itu yang menjadi penyebab susah hamil.
Semua dapat dilihat dengan tidak teraturnya menstruasi, kelebihan berat badan (obesitas), wajah berjerawat, tumbuh bulu berlebih di wajah (kumis), di sekitar kaki, di sekitar rahang dan belakang leher. Ini menandakan jika hormon pria lebih banyak dibandingkan hormon wanita pada umumnya.
Bagi wanita yang mengidap PCOS sangat disarankan untuk mengelola berat badan dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur. Karena dengan berolahraga selain membantu menjaga berat badan, juga dapat meningkatkan suasana hati, membantu kesuburan, dan banyak lagi manfaat lainnya.
Pasien PCOS, biasanya rentan terkena diabetes. Untuk mengetahui lebih dalam lagi maka dilakukan tes darah lebih lanjut, untuk memeriksa kadar hormon androgen, tes toleransi terhadap gula darah, kadar kolestrol yang sering kali meningkat pada PCOS, dan USG panggul untuk memeriksa ketebalan lapisan rahim pasien dengan bantuan gelombang suara,
jelas dr Malvin.
Menurut dr Malvin lebih mudah menangani pengidap PCOS untuk bisa hamil secara alami dibandingkan dengan orang yang memilih inseminasi.
Asalkan pengidap PCOS melakukan terapi yang diberikan dokter dengan konsisten, teratur dan disiplin. Pengidap PCOS bisa hamil dengan mudah, apalagi jika rentang usianya 20-36 tahun.
Dengan terapi senggama masa subur dapat meningkatkan kemungkinan hamil pada wanita pengidap PCOS sampai dengan 14 - 23% perbulannya. Cara ini dapat dilakukan pada pasutri dengan gangguan kesuburan kurang dari 2 tahun pada wanita berusia kurang dari 35 tahun, kondisi kedua tuba paten, rongga rahim normal, dan tidak ada gangguan kesuburan dari faktor pria.
Sharing Grace Tahir, Untuk Support Pengidap PCOS
Di sesi ini Ibu Grace Tahir sharing cerita pengalamannya untuk mendapatkan anak kedua,
Sudah menjadi hal yang umum, saat menikah bisa langsung hamil. Dan saya yang menikah di usia 27 tahun, tidak ada kesulitan untuk hamil anak pertama tak lama setelah pernikahan. Keluarga saya pun tidak memiliki riwayat sulit soal kehamilan hingga kebanyakan dari mereka memiliki tiga anak.
Namun ketika Ibu Grace merencanakan kehamilan anak kedua, ternyata beliau mengalami kesulitan. Setelah 2 tahun mencoba secara alami, tak juga kunjung hamil. Saat itulah pertama kalinya beliau mengetahui apa itu PCOS.
Ibu Grace yang kala itu obesitas, dengan berat badan mencapai 87 kilogram. Mulai mencoba diet tanpa karbohidrat, demi mendapatkan buah hati. Beliau juga melakukan inseminasi dua kali dan semuanya gagal. Kegagalan demi kegagalan, ditambah pertanyaan dari orang sekitar menimbulkan masalah pada mentalnya.
Beliau mengalami mental health yang terbilang parah. Demi kesehatan mental dan anak satu-satunya, akhirnya Ibu Grace menyerah untuk mencoba hamil. Tapi disaat sudah pasrah, justru Ibu Grace kembali diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk hamil anak kedua. Tak berselang lama, beliau kemudian hamil anak ketiga. Namun dikehamilan ini, dokter mendiagnosa jika anak ketiganya akan terkena down syndrome jika dilahirkan.
Mental Ibu Grace kembali down, tapi beliau tak mengikuti arahan dokter untuk melakukan terapi yang bisa mengorbankan anak yang ada di dalam kandungannya. Beliau tetap melahirkan anak ketiganya, dan kini Ibu Grace bahagia dengan ketiga anak perempuannya yang cantik-cantik.
Pesan beliau untuk kita semua kaum wanita,
Mari kita berikan doa dan support yang tulus kepada pejuang garis dua. Jaga perasaannya, agar tidak terganggu kesehatan mental dan fisiknya. Karena kesehatan mental dan tetap sehat untuk orang-orang di sekitar kita itu lebih penting.
- Leha Barqa -
Salah satu ex anak buahku, ada yg pcos, dan skr sedang hamil. Jadi memang bukan hal yg mustahil utk bisa hamil bagi penderita PCOS. Susah memang, tapi kalo rutin melakukan yg disarankan dokter, olahraga, menurukan berat badan dll, itu bisa berhasil kok.
ReplyDeleteAnak buahku itu dulu juga gitu mba. Gagal trus, udah coba bayi tabung juga ga berhasil. Sempet nyerah sih dia, pasrah aja jadinya. Eh malah THN ini dikasih kepercayaan hamil. Walopun awalnya sempet berat juga, Krn flek dan segala macam. Harus bed rest . Tapi demi si bayi dia lakuin. Yg takjubnya, usianya skr ini 39. Cukup beresiko tapi kondisinya skr baik2 aja. Semoga bisa lancar semuanya sampai lahiran di Maret nanti
Seneng bgt ikut acara ini jadi tahu penyebab susah hamil dan penanganan PCOS
ReplyDeletesaat termasuk pejuang garis 2, alhamdulillah di saat benar-benar pasrah akhirnya Allah titipkan anak, hingga sekarang anak saya 3
ReplyDeletebetul banget jaga perasaan wanita, sebagian besar mereka menginginkan anak, tetapi itu semua kan ketetapan Tuhan, jadi ya sebaiknya tidak menyinggung pembicaraan terkait anak
saya baru mengenal PCOS beberapa waktu lalu, padahal saya sendiri termasuk yang tidak lancar menstruasi bisa 1 tahun hanya sekali, waktu hamil spog nya bilang keajaiban hihi alhamdulillah
ReplyDeleteSalah seorang rekan blogger saya juga terdiagnosa PCOS. Setelah tau, ia pun mencoba pola hidup sehat dengan mengatur pola makan.
ReplyDeleteSenang sekali artikel ini mengedukasi perempuan lain
Sangat informatif kak artikelnya, saya jadi mengerti ternyata pola hidup sehat itu sangat penting dan berpengaruh terhadap kesuburan wanita
ReplyDeleteMasyaa Allah semoga siapapun yang PCOS dan pejuang garis dua segera mendapat momongan ya. Tetapi satu yang aku penasaran adalah, wajah berjerawat yang dimulai sejak kapan bisa jadi gejala PCOS?
ReplyDeleteAda banyak hal yang sebenarnya tidak perlu kita tanyakan dan gak perlu kita tahu. Memang masyarakat kita ini "terlewat ramah", hingga gak penting lagi masalah mental orang. Apakah pertanyaan itu menyakitkan atau tidak.
ReplyDeleteSemoga yang sudah menikah dan merencanakan punya dimudahkan untuk proses pembangunan mental dan fisik yang kuat.